Di era digital seperti sekarang, hampir semua perusahaan bergantung pada aplikasi untuk menjalankan bisnis. Mulai dari aplikasi internal seperti manajemen karyawan, hingga aplikasi eksternal untuk melayani pelanggan. Tapi tahu tidak, makin tinggi ketergantungan terhadap aplikasi, semakin besar pula resiko keamanannya.
Nah, supaya kamu makin waspada dan tahu harus mulai dari mana untuk melindungi data perusahaan, yuk kita bahas bareng-bareng soal keamanan aplikasi dan cara ampuh untuk menjaganya!
Memahami Arti dari Keamanan Aplikasi
Sebelum membicarakan cara mengamankan aplikasi, kita perlu tahu dulu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan keamanan aplikasi?
Keamanan aplikasi adalah proses melindungi aplikasi dari ancaman atau serangan digital yang bisa mengakibatkan kebocoran data, pencurian identitas, sabotase sistem, atau bahkan kehilangan kepercayaan dari pengguna. Intinya, keamanan aplikasi memastikan bahwa aplikasi yang kamu gunakan atau kembangkan bisa berfungsi sesuai tujuan tanpa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Jadi, bukan cuma soal antivirus atau firewall saja. Keamanan aplikasi melibatkan berbagai lapisan proteksi mulai dari desain, pengembangan, pengujian, hingga pemeliharaan aplikasi.
Mengapa Perusahaan Rentan Diretas?
Pertanyaan ini menjadi sangat penting, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini. Mengapa perusahaan, meskipun telah menggunakan teknologi yang canggih, tetap menjadi sasaran empuk bagi para peretas? Ada berbagai alasan yang menyebabkan hal ini terjadi, di antaranya.
1. Jumlah Data yang Sangat Banyak
Perusahaan menyimpan banyak data penting, baik itu data pelanggan, data transaksi, hingga data internal perusahaan. Untuk peretas, data ini seperti harta karun. Bisa dijual, dipakai untuk penipuan, atau dipakai untuk serangan lainnya.
2. Sistem yang Terlalu Kompleks
Semakin besar perusahaan, biasanya sistem IT-nya juga makin kompleks. Nah, kompleksitas ini kadang malah membuat celah keamanan makin banyak. Apalagi kalau tim IT-nya tidak rutin melakukan audit atau update.
3. Kurangnya Kesadaran Karyawan
Percaya atau tidak, banyak kasus kebocoran data yang justru berasal dari kesalahan manusia. Misalnya, pakai password yang gampang ditebak, klik tautan phishing, atau mengakses sistem dari perangkat yang tidak aman.
4. Aplikasi yang Tidak Terupdate
Kadang perusahaan pakai aplikasi custom atau pihak ketiga yang jarang di-update. Padahal, update itu penting banget untuk menutup celah keamanan yang sudah ditemukan oleh pengembang.
Jenis-jenis Aplikasi yang Digunakan Perusahaan
Agar lebih mudah dipahami, mari kita bahas terlebih dahulu berbagai jenis aplikasi yang umumnya digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan operasional sehari-hari. Dengan memahami jenis-jenis aplikasi ini, kita bisa mengetahui sejauh mana peran penting aplikasi dalam mendukung produktivitas, efisiensi, serta pengelolaan data perusahaan. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu kita menyadari potensi risiko keamanan yang bisa timbul apabila aplikasi-aplikasi tersebut tidak dilindungi dengan baik.
1. Aplikasi Manajemen Sumber Daya Manusia (HR)
Aplikasi ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola seluruh aspek yang berkaitan dengan karyawan. Beberapa fitur umum di dalamnya meliputi penggajian (payroll), sistem absensi, proses rekrutmen, hingga evaluasi kinerja.
2. Aplikasi Keuangan dan Akuntansi
Aplikasi ini termasuk salah satu elemen paling vital dalam sistem teknologi informasi perusahaan. Melalui aplikasi keuangan dan akuntansi, perusahaan dapat mencatat, mengelola, dan menganalisis seluruh transaksi keuangan secara terstruktur dan real-time.
3. Aplikasi CRM (Customer Relationship Management)
Aplikasi CRM digunakan untuk mengelola hubungan dan interaksi perusahaan dengan pelanggan. Fungsinya meliputi pencatatan data pelanggan, riwayat pembelian, preferensi konsumen, hingga tindak lanjut layanan purna jual.
4. Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP adalah aplikasi terintegrasi yang digunakan untuk mengelola keseluruhan proses bisnis perusahaan, mulai dari produksi, inventaris, logistik, hingga distribusi. Sistem ini memungkinkan berbagai departemen di perusahaan untuk saling terhubung dan bekerja secara efisien melalui satu platform utama.
5. Aplikasi Internal Kolaborasi
Jenis aplikasi ini mencakup platform komunikasi dan manajemen kerja tim, seperti sistem manajemen proyek, ruang penyimpanan cloud internal, dan perangkat lunak komunikasi seperti chat atau video conference.
Cara Menjaga Keamanan Aplikasi Perusahaan
Di tengah maraknya serangan siber yang semakin canggih dan terorganisir, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga keamanan aplikasi yang digunakan. Tidak cukup hanya dengan mengandalkan teknologi, tapi juga perlu strategi menyeluruh yang mencakup sistem, proses, dan kesadaran seluruh tim.
Berikut ini tujuh langkah efektif yang dapat kamu terapkan untuk memperkuat keamanan aplikasi perusahaan dan meminimalkan risiko kebocoran data maupun serangan digital.
1. Gunakan Protokol Keamanan yang Terbaru
Pastikan semua aplikasi, baik yang kamu buat sendiri maupun yang beli dari pihak ketiga sudah menggunakan protokol keamanan terbaru, seperti HTTPS, enkripsi data, dan two-factor authentication (2FA). Ini bisa jadi benteng pertama yang cukup kuat.
2. Update dan Patch Secara Berkala
Jangan anggap remeh notifikasi update aplikasi. Karena biasanya, update itu berisi perbaikan dari bug atau celah keamanan yang sudah ditemukan. Jangan ditunda-tunda, langsung eksekusi.
3. Audit Keamanan Secara Rutin
Lakukan audit sistem dan aplikasi secara berkala. Bisa lewat penetration testing, code review, atau audit dari pihak ketiga. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Batasi Akses Data
Tidak semua karyawan perlu memiliki akses ke seluruh data perusahaan. Terapkan prinsip least privilege, yaitu memberikan hak akses seminimal mungkin sesuai dengan kebutuhan tugas masing-masing. Pendekatan ini dapat membantu meminimalkan potensi penyalahgunaan data dari dalam perusahaan.
5. Tingkatkan Kesadaran Keamanan Karyawan
Berikan pelatihan rutin soal keamanan digital pada seluruh karyawan. Ajari mereka cara mengenali email phising, pentingnya membuat password yang kuat, dan cara menjaga kerahasiaan data perusahaan.
6. Gunakan Aplikasi yang Memiliki Sertifikasi Keamanan
Saat memilih aplikasi pihak ketiga atau membuat aplikasi custom, pastikan sudah sesuai standar keamanan internasional seperti ISO/IEC 27001 atau OWASP. Jangan sembarangan pilih vendor, ya.
7. Backup Data Secara Berkala
Walau aplikasi kamu sudah super aman, tetap harus punya backup data. Kenapa? Karena ancaman bisa datang dari mana saja, termasuk bencana alam atau human error. Backup adalah bentuk proteksi terakhir supaya bisnis tetap jalan meskipun terjadi insiden.
Vendor Aplikasi Tersertifikasi
Keamanan aplikasi bukan cuma urusan tim IT. Ini adalah tanggung jawab bersama yang harus dipahami oleh seluruh elemen perusahaan. Makin dini kamu sadar dan bertindak, makin kecil risiko terkena serangan digital yang bisa merugikan bisnis.
Kalau kamu ingin membangun aplikasi untuk perusahaan dan tidak mau ambil risiko keamanan, pastikan kamu bekerja sama dengan penyedia jasa yang berpengalaman dan terpercaya. Salah satu yang bisa kamu andalkan adalah JMC IT Consultant.
JMC IT Consultant tidak cuma ahli dalam membuat aplikasi sesuai kebutuhan perusahaan, tapi juga menerapkan standar keamanan tinggi sejak proses awal pengembangan hingga implementasi. Dengan begitu, kamu bisa tenang menjalankan bisnis tanpa khawatir soal ancaman digital yang semakin kompleks.
Segera konsultasikan sistem aplikasi kamu bersama perusahaan terpercaya ya Sobat. Kamu juga bisa tanya-tanya dulu sama JMC di Whatsapp ini ya!