Redudansi Data adalah salah satu masalah klasik dalam pengelolaan informasi yang bisa bikin sistem internal perusahaan jadi semrawut. Akibat dari redudansi data cukup berbahaya bagi bisnis, bahkan dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar!
Tapi tenang, untungnya masalah ini bisa dicegah dan diatasi kalau kita tahu akar penyebabnya dan solusi yang tepat. Nah, di artikel ini kita bakal bahas tuntas tentang apa itu redudansi data, kenapa bisa terjadi, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.Yuk, cari tahu bagaimana caranya!
Apa Itu Redudansi Data?
Redudansi data adalah data ganda atau keadaan dimana terdapat lebih dari satu data yang diinput dalam sebuah database. Misalnya, informasi pelanggan yang dicatat di bagian penjualan, bagian keuangan, dan bagian pengiriman, semuanya menyimpan data yang sama tapi dengan format atau isi yang berbeda.
Sekilas kelihatannya sepele, tapi efeknya bisa fatal. Ketika terjadi inkonsistensi, perusahaan jadi kesulitan menyatukan data, mengambil keputusan, dan menjalankan operasional dengan lancar.
Kenapa Redudansi Data Bisa Terjadi?
Pernah nggak kamu nemuin data yang sama tersimpan di beberapa tempat berbeda dalam satu perusahaan? Misalnya, nama pelanggan yang tercatat di divisi penjualan, keuangan, dan gudang tapi isinya nggak semuanya sama. Nah, hal seperti ini terjadi karena sistem yang nggak terintegrasi, kebiasaan copy-paste, atau format data yang nggak konsisten antar divisi. Berikut ini empat alasan utama kenapa redudansi data bisa muncul dan terus berulang.
1.Sistem Manual dan Terpisah
Sistem masih tradisional yaitu menyimpan data secara manual dalam berbagai aplikasi yang menyebabkan banyaknya human error.
2. Kurangnya Standarisasi Data
Format data yang tidak konsisten antar divisi membuat informasi ganda dan sulit disinkronkan.
3. Tidak Ada Satu Sumber Data Utama
Ketika tiap departemen punya cara sendiri menyimpan data, risiko duplikasi jadi makin besar.
4. Kebiasaan Copy-Paste
Ini paling umum. Menyalin data dari satu sumber ke sumber lain tanpa sistem otomatisasi memicu redudansi.
Dampak Buruk Redudansi Data

Akibat buruk dari data ganda adalah kerugian yang cukup besar bagi perusahaan, diantaranya.
1. Biaya Penyimpanan Membengkak
Data yang sama disimpan berkali-kali = pemborosan ruang dan biaya.
2. Kinerja Sistem Menurun
Database yang overload bikin sistem jadi lambat.
3. Data Tidak Akurat
Ketika ada perubahan, tidak semua data diperbarui. Hasilnya? Data jadi nggak konsisten.
4. Keputusan Bisnis Salah
Informasi yang nggak akurat bisa bikin strategi dan keputusan yang diambil jadi meleset.
Jenis-Jenis Redudansi Data
Supaya kamu bisa lebih paham dan mudah mengenali masalah redudansi data, yuk kenali beberapa jenisnya berikut ini. Masing-masing punya karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap sistem informasi perusahaan.
1. Redudansi Internal
Redudansi internal adalah data yang disimpan dalam aplikasi secara ganda. Misalnya, ada dua atau lebih entri dengan informasi identik dalam satu aplikasi yang sama. Walau tampak sepele, hal ini bisa bikin database jadi berat dan rentan error saat update data dilakukan.
2. Redudansi Eksternal
Kalau jenis ini, data ganda tersimpan di sistem yang berbeda, contohnya, antara divisi penjualan dan gudang. Masing-masing punya data stok barang yang sama, tapi karena tidak terintegrasi, bisa saja jumlahnya beda. Nah, hal kayak gini bisa bikin koordinasi antar divisi jadi amburadul.
3. Redudansi Horizontal
Duplikasi ini terjadi dalam satu tabel, di mana ada beberapa baris (row) yang memuat data yang sama persis.
4. Redudansi Vertikal
Jenis ini muncul ketika ada kolom (field) yang sebenarnya nggak perlu, tapi tetap dimasukkan ke dalam struktur tabel. Biasanya karena alasan “jaga-jaga” atau “nanti mungkin dibutuhkan”, padahal malah bikin struktur database jadi tidak efisien dan membingungkan saat pengolahan data.
Contoh Kasus Redudansi Data di Perusahaan
Bayangin kamu kerja di perusahaan retail. Tim marketing menyimpan database pelanggan untuk kampanye email, tim keuangan juga menyimpan data yang sama untuk invoice, lalu tim logistik punya data serupa buat pengiriman barang. Tapi sayangnya, informasi alamat pelanggan yang dipakai ketiga tim tersebut beda-beda. Hasilnya? Barang salah kirim, email promosi nyasar, dan invoice nggak nyampe.
Inilah contoh nyata gimana redudansi data bisa bikin proses kerja jadi nggak sinkron. Kalau udah begini, ujung-ujungnya bikin rugi.
Cara Mengatasi Redudansi Data
Tenang, redudansi data bisa dicegah dan diatasi kok. Kamu bisa mengatasinya dengan lima langkah seperti menggunakan sistem integrasi, membangun database, hingga rutin melakukan audit seperti berikut ini.
1. Gunakan Sistem Terintegrasi
Semua data sebaiknya masuk ke dalam satu sistem utama agar tidak perlu disalin atau dicatat ulang di tempat lain.
2. Bangun Database yang Terkelola Baik
Gunakan sistem basis data yang terstruktur dengan baik dan dikelola oleh tim IT yang paham arsitektur data.
3. Terapkan Standarisasi Format Data
Pastikan semua input data memiliki format dan standar yang sama di seluruh departemen.
4. Otomatisasi Proses Bisnis
Mengurangi intervensi manual seperti copy-paste dan mempercepat proses dengan bantuan software
5. Rutin Lakukan Audit Data
Periksa secara berkala apakah ada duplikasi, inkonsistensi, atau data yang nggak diperlukan.
Kenapa Perusahaan Perlu Investasi dalam Sistem Informasi?
Masalah redudansi data sering muncul ketika perusahaan belum punya sistem informasi yang andal. Padahal, sistem informasi bisa digunakan untuk banyak hal, diantaranya.
- Mengintegrasikan data dari berbagai divisi
- Mengurangi input data ganda
- Memastikan akurasi dan konsistensi informasi
- Mempercepat alur kerja dan pengambilan keputusan
Mau perusahaan lebih rapi dan terstruktur agar tidak terjadi kerugian yang besar? Kamu bisa memulai dengan membangun ERP!
Redudansi Data Adalah Masalah, ERP Adalah Solusinya!
Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi redudansi data adalah menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). ERP akan membantu kamu dalam mengintegrasikan sistem dalam perusahaan sehingga tidak akan ada lagi data ganda atau informasi yang bertabrakan.
JMC IT Consultant menyediakan sistem ERP yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu. Dengan ERP dari JMC, kamu bisa menggunakannya untuk:
- Data dikelola secara real time
- Menyatukan semua database dalam satu sistem utama
- Meminimalisir risiko duplikasi dan human error
Sistem ERP dari JMC juga custom-built, jadi kamu nggak perlu khawatir soal fleksibilitas. Cocok untuk berbagai industri, mulai dari manufaktur, retail, layanan kesehatan, hingga pemerintahan.
Bangun Sistem Integrasi dengan ERP JMC IT Consultant
Sekarang kamu sudah tahu bahwa redudansi data adalah masalah serius yang nggak boleh dianggap remeh. Dampaknya bisa ke mana-mana, mulai dari proses operasional yang kacau, biaya membengkak, sampai keputusan bisnis yang salah sasaran.
Tapi tenang, semua itu bisa dihindari kalau kamu menggunakan sistem yang terintegrasi dan profesional. Jadi, kalau kamu ingin membenahi sistem informasi di perusahaan dan ingin tahu lebih lanjut tentang solusi ERP, software, atau website bisnis, langsung aja hubungi tim JMC IT Consultant melalui www.jmc.co.id. Mereka siap bantu kamu dari awal hingga sistem berjalan lancar.