Kehidupan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari segala bentuk komunikasi. Di era digitalisasi seperti saat ini, hadirnya teknologi telah mempermudah aktivitas komunikasi. Namun perlu disadari bahwa di dalam jaringan komunikasi terdapat celah yang dapat disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk melakukan tindak kejahatan, atau biasa disebut dengan kejahatan dunia maya. Kejahatan yang termasuk di dalamnya adalah segala bentuk penipuan, pencurian data, pornografi, dan lain sebagainya. Untuk itulah diperlukan suatu sistem keamanan jaringan yang berguna untuk menghindarkan jaringan dari bahaya kejahatan.
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau sistem yang digunakan untuk memberikan perlindungan pada jaringan agar terhindar dari segala bentuk ancaman luar yang mampu merusak jaringan. Dengan melakukan proteksi terhadap jaringan maka dapat mengantisipasi resiko berupa ancaman fisik maupun logis yang dapat menganggu aktivitas dalam jaringan. Saat ini kejahatan dunia maya semakin meningkat dan bahkan mendapat perhatian besar dari pemerintah dengan semakin banyak muncul kasus kejahatan yang melibatkan jaringan komputer dan komunikasi.
Menyadari pentingnya sistem keamanan jaringan tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan menjalin kerja sama dengan JMC IT Consultant menyelenggarakan acara paparan hasil audit dan rekomendasi keamanan jaringan. Bertempat di Ruang Rapat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Balikpapan, acara berlangsung pada hari Rabu (22/11/2017) dihadiri oleh pimpinan dan staff Diskominfo Kota Balikpapan.
Dengan dilaksanakannya audit keamanan jaringan, JMC IT Consultant berharap sistem informasi yang dimiliki Pemerintah Kota Balikpapan dapat terbebas dari serangan pihak-pihak yang berniat jahat. Dengan terjaganya keamanan jaringan, maka akan mencegah penyalahgunaan segala data atau informasi penting dan bersifat pribadi. Pengamanan jaringan juga dapat mencegah akses tanpa ijin yang berniat untuk mengubah atau mengambil informasi tanpa seijin pemilik. Semua data-data penting sebaiknya disimpan ke piranti lain sehingga apabila satu piranti mengalami gangguan maka bisa menggunakan alternatif salinan yang lain. Hal ini akan menjaga ketersediaan informasi ketika sistem sedang mengalami gangguan.