Sobat teknologi, sudah pernah dengar istilah use case diagram? Istilah ini sangat erat dengan dunia teknologi apalagi bagi kamu seorang programmer, pasti sering bergelut dengan diagram use case.
Use case diagram sangat penting digunakan oleh para programmer untuk membuat aplikasi. Diagram use case ini menjadi salah satu urutan dalam perancangan aplikasi yaitu sebagai pemodelan sebelum membuat aplikasi. Jadi programmer bisa memvisualisasikan bagaimana alur dari sebuah aplikasi digunakan.
Oke, setelah ini kita akan membahas beberapa hal penting tentang use case diagram, mulai dari pengertiannya, komponen use case diagram, mengapa use case penting digunakan, bagaimana cara membuat use case diagram, hingga contoh penerapannya. Jadi don’t skip this article and get down to reading till the end ya Sobat!
Yuk cuss pahami arti use case diagram!
Apa itu Use Case Diagram?
Use Case Diagram adalah jenis diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara aktor (baik itu user maupun sistem lain) dengan sistem aplikasi yang sedang dikembangkan. Di dunia teknologi diagram ini punya peran yang sangat penting untuk memvisualisasikan apa yang dapat dilakukan oleh sistem dari point of view pengguna.
Saat menggunakan use case diagram kamu dapat memahami bagaimana cara kerja internal sistem tanpa memasuki detail teknis yang kompleks. Dengan kata lain use case bisa digunakan untuk programmer memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem aplikasi. Seperti contohnya mengakses fitur, memproses data, atau menjalankan tugas tertentu.
Dengan use case, semua pihak dapat dengan mudah melihat dan memahami bagaimana interaksi antara pengguna dan sistem akan terjadi dan apa saja fungsinya dalam sistem. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan alur kerja sistem yang sedang dikembangkan, serta untuk meminimalkan kesalahan atau ketidaksesuaian antara harapan pengguna dan hasil akhir pengembangan.
Mengapa Use Case Diagram Penting Digunakan?

Keberhasilan sebuah proyek dalam pengembangan perangkat lunak sangat bergantung pada komunikasi yang efektif antara desainer, manajer, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya. Use Case Diagram adalah alat yang sangat penting untuk berkomunikasi dengan baik dan memastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Namun, mengapa itu penting? Yuk cari tahu bareng di bawah ini Sobat!
1. Menyediakan Gambaran Visual yang Jelas
Use Case Diagram dapat memberikan gambaran visual yang jelas tentang bagaimana sistem berinteraksi dengan aktor eksternal, seperti pengguna atau sistem lainnya. Diagram ini menggambarkan aktor (pengguna atau sistem lain), use case (fungsi atau layanan dari sistem), dan hubungan antara keduanya.
Dengan visualisasi yang sederhana dan mudah dipahami, Use Case Diagram memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam sistem untuk memahami bagaimana sistem berfungsi tanpa harus membahas detail teknis yang rumit.
2. Mempermudah Komunikasi Antar Tim
Banyak orang yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, misalnya programmer, desainer, project manager, dan klien itu sendiri. Untuk memudahkan komunikasi diperlukan alat yang mudah dipahami oleh masing-masing orang.
Oleh karena itu, use case diagram sangat penting digunakan untuk memudahkan komunikasi antar tim. Sehingga potensi miskomunikasi yang bisa berakibat pada kesalahan desain atau pengembangan dapat diminimalisir.
3. Membantu Mengidentifikasi Kebutuhan Pengguna
Use case dirancang untuk membantu menggambarkan persyaratan pengguna dengan cara yang mudah dipahami. Dalam diagram, setiap use case menunjukkan tindakan atau fungsi yang dapat dilakukan oleh aktor untuk mencapai tujuannya.
Pengembang dapat lebih mudah melihat fitur utama yang harus disediakan oleh sistem dengan memetakan kebutuhan dalam diagram. Dengan begitu kamu bisa memastikan bahwa sistem yang dibangun benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman pengguna yang maksimal.
4. Meningkatkan Pemahaman tentang Ruang Lingkup Sistem
Use case diagram sangat membantu karena menggambarkan batas sistem dengan jelas, yaitu dengan mengidentifikasi bagian mana yang menjadi bagian sistem dan mana yang tidak. Dengan begitu pengembang dapat menghindari menghabiskan waktu dan sumber daya dengan membuat fitur yang tidak relevan atau tidak diperlukan.
5. Menyusun Rencana Pengembangan Lebih Terstruktur
Diagram ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana sistem akan berfungsi, sehingga pengembang dapat merencanakan dan memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil yang lebih mudah dikelola.
Use Case Diagram membantu tim pengembang merancang alur pengembangan secara lebih sistematis dan menghindari kesalahan desain dan memastikan pengembangan berjalan secara terorganisir.
6. Meningkatkan Kepuasan Pengguna
Saat menyusun use case diagram pengembang pasti memprioritaskan fungsi utama dari sebuah sistem untuk pelanggan. Mana prioritas dari kebutuhan pelanggan akan diutamakan terlebih dahulu.
Use Case Diagram membantu tim pengembang fokus pada fitur yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna, sehingga sistem dapat dibangun dengan cepat tanpa membuang waktu atau sumber daya. Fitur dan sistem yang mudah digunakan akan memberikan respon yang bagus dari pengguna sehingga kepuasan pengguna pun meningkat.
7. Mengurangi Risiko Pengembangan yang Salah Arah
Adanya gambaran yang jelas tentang tujuan dan fungsi yang harus dicapai dalam use case diagram dapat membantu mengurangi risiko pengembangan yang salah. Melalui diagram ini tim pengembang dapat memastikan bahwa setiap langkah pengembangan sesuai dengan tujuan utama sistem dan tidak menyimpang dari rencana awal.
Use Case Diagram membantu tim berkonsentrasi pada komponen penting yang harus ada dalam sistem, mencegah pembuatan fitur yang tidak penting, dan mempercepat proses pengembangan. Dengan demikian, risiko proyek yang salah arah atau gagal dapat diminimalkan.
8. Analisis Kebutuhan dan Desain Sistem Jadi Lebih Baik
Use Case Diagram dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis dan desain selanjutnya. Pemahaman pengembang mengenai sistem dan komponen di dalamnya menjadi lebih baik Ini sangat berguna ketika tim pengembang melanjutkan ke tahap desain yang lebih rinci, di mana mereka akan memikirkan bagaimana sistem akan diimplementasikan.
Use case diagram adalah alat yang sangat penting untuk pengembangan sistem perangkat lunak sehingga hasil akhir sistem aplikasi bisa memenuhi ekspektasi klien. Nah, kamu juga harus memahami komponen apa saja yang ada di dalam use case diagram ini.
Komponen Use Case Diagram

Meskipun terlihat sederhana, Use Case Diagram memiliki berbagai komponen yang bekerja bersama untuk menciptakan gambaran visual yang jelas tentang fungsi dari sebuah sistem. Yuk pahami apa saja komponennya satu per satu.
1. Aktor (Actor)
Aktor dalam Use Case Diagram adalah komponen pertama dan paling penting. Aktor dapat berupa pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dianalisis. Aktor adalah entitas luar yang memulai atau menerima hasil dari proses yang dilakukan sistem.
Di sini actor punya dua kategori yaitu primary dan secondary.
- Primary Actor, yaitu punya peran aktif dalam berinteraksi dengan sistem untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu.
- Secondary Actor, yaitu mendukung sistem untuk menyelesaikan proses, tetapi tidak terlibat langsung dalam mencapai tujuan utama.
Simbol Aktor dalam Use Case Diagram digambarkan dengan menggunakan gambar manusia yang biasanya berbentuk stick figure (tunggal atau ganda).
2. Use Case (Kasus Penggunaan)
Komponen utama berikutnya setelah aktor adalah Use Case, yang menjelaskan fungsi atau tindakan yang dapat dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan aktor dari sudut pandang pengguna, tetapi tidak menjelaskan secara teknis bagaimana hal itu dilakukan.
Sederhananya, use case adalah gambaran hasil atau tujuan yang ingin dicapai oleh aktor saat berinteraksi dengan sistem. Ini bisa berupa langkah-langkah seperti memasukkan data, membuat laporan, atau menerima pesan.
Contoh Use Case yaitu pendaftaran pasien, penjadwalan janji temu dokter dalam sistem manajemen rumah sakit. Atau fitur-fitur penambahan produk, payment dalam aplikasi e-commerce.
Simbol Use Case digambarkan dengan bentuk oval (elips) yang di dalamnya terdapat deskripsi singkat mengenai aksi atau fungsionalitas sistem.
3. Relasi (Association)
Komponen yang menghubungkan aktor dengan use case disebut relasi atau asosiasi. Garis yang menghubungkan kedua komponen ini menunjukkan bagaimana aktor berinteraksi dengan use case tersebut. Garis ini menunjukkan aliran atau hubungan antara aktor dan fitur yang tersedia dalam sistem.
Jenis-Jenis Relasi
- Sederhana (Basic Association), adalah hubungan dasar antara aktor dan use case yang menunjukkan bahwa aktor tersebut berinteraksi dengan use case. Contoh use case login dalam aplikasi.
- Include (Termasuk), adalah langkah-langkah yang dalam proses utama. Contoh: dalam use case “Melakukan Pembayaran”, ada use case “Memverifikasi Pembayaran” yang selalu dilakukan setiap kali pembayaran dilakukan.
Extend (Memperluas), yaitu digunakan untuk menunjukkan sebuah use case bisa diperluas oleh use case lain dalam kondisi tertentu yang opsional. Contoh dalam use case “Membeli Produk”, bisa ada ekstensi untuk use case “Memberikan Ulasan Produk” setelah pembelian selesai.
Simbol Relasi digambarkan dengan Garis lurus dengan panah pada satu ujung menghubungkan aktor dan use case untuk menunjukkan hubungan dasar. Atau bisa juga digambarkan garis dengan <> atau <> untuk menunjukkan relasi include dan extend.
4. Batas Sistem (System Boundary)
Batas sistem adalah komponen penting yang menunjukkan ruang lingkup sistem yang sedang dianalisis dan membedakan apa yang termasuk dalam sistem dan apa yang berada di luarnya. Batas sistem biasanya digambarkan dengan kotak persegi panjang yang menampung semua use case yang ada.
Fungsinya adalah untuk menunjukkan seberapa luas sistem yang sedang dianalisis, termasuk apa yang akan dimasukkan ke dalam sistem dan apa yang akan dikelola oleh aktor atau sistem luar.
5. Generalization (Generalisasi)
Generalisasi adalah gagasan yang digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkis antara aktor atau use case yang lebih umum dengan aktor atau use case yang lebih spesifik. Menggambarkan pola atau kesamaan antar elemen yang ada memungkinkan kita untuk merancang sistem dengan lebih efisien.
1. Aktor
Sebagai contoh, jika kita memiliki aktor Pengguna Terdaftar dan Pengguna Tamu, keduanya bisa digabungkan menjadi Pengguna dengan menggunakan generalization.
2. Use Case
Dalam konteks use case, misalnya, Melakukan Pembayaran bisa menjadi use case umum, dan di bawahnya bisa ada use case spesifik seperti Pembayaran dengan Kartu Kredit dan Pembayaran dengan Transfer Bank.
Simbol Generalisasi adalah garis dengan segitiga di ujungnya, yang menunjukkan hubungan pewarisan atau hierarki antara dua aktor atau use case.
6. Notes (Catatan)
Element opsional dalam Use Case Diagram adalah Notes, yang dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut tentang elemen tertentu dalam diagram. Notes biasanya digunakan untuk memberikan klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut tentang elemen tertentu, seperti batas sistem, atau elemen lainnya.
Simbol Notes yaitu segi empat dengan sudut melengkung yang berisi teks penjelasan.
7. Package (Paket)
Kadang-kadang, jika Use Case Diagram menjadi terlalu besar dan kompleks, kita perlu mengkategorikan use case yang terkait ke dalam kategori atau bagian yang lebih besar. Paket digunakan untuk melakukan ini.
Simbol Package adalah segi empat dengan tab di bagian atas, yang menunjukkan bahwa beberapa use case dikelompokkan dalam satu paket.
Use Case Diagram adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis dan merancang sistem perangkat lunak. Dengan memahami komponen utama sistem seperti aktor, use case, relasi, dan batas, kamu bisa dengan mudah menunjukkan bagaimana sistem berinteraksi dengan pengguna dan elemen lainnya.
Yups, itu tadi penjelasan mengenai use case diagram semoga bisa menjawab pertanyaanmu dan semoga informasi ini berguna ya Sobat. Kamu juga bisa mencari tahu informasi lain seputar dunia teknologi dengan mengunjungi website dari JMC IT Consultant. So, ikuti terus postingan kami agar tidak tertinggal informasi-informasi menarik lainnya ya!
