Sobat pernah nggak mendengar istilah on premise? Kalau kamu sedang mencari solusi teknologi untuk bisnis, kemungkinan besar kamu akan menemui istilah ini. Sistem on premise umumnya digunakan oleh perusahaan besar untuk menyimpan data dan menjalankan perangkat lunak langsung di server internal mereka. Menariknya, sistem ini punya keunggulan tersendiri, lho. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu On Premise?
Sederhananya, on premise adalah metode penyimpanan dan pengelolaan sistem yang dilakukan secara internal oleh perusahaan. Seluruh data, aplikasi, dan infrastruktur IT diatur langsung di lokasi perusahaan, bukan di server milik penyedia layanan cloud.
Berbeda dengan sistem cloud-based yang mengandalkan internet dan layanan pihak luar, sistem on premise memberi kontrol penuh kepada perusahaan atas semua aspek teknis yang digunakan.
Kelebihan Menggunakan On Premise
Bukan tanpa alasan, banyak perusahaan tetap mengandalkan sistem ini untuk kebutuhan mereka. Berikut beberapa keuntungan dari sistem on premise.
- Kontrol Penuh atas Data
Pihak internal pegang kendali penuh atas seluruh sistem dan data. Sangat cocok buat kamu yang mengutamakan keamanan data tingkat tinggi. - Privasi Lebih Terjaga
Karena datanya tidak disimpan di server pihak ketiga, risiko kebocoran data bisa diminimalisir. - Kustomisasi yang Fleksibel
Sistem ini bisa dikustom sesuai kebutuhan perusahaan, tanpa perlu menyesuaikan dengan aturan atau batasan dari layanan cloud. - Kinerja Stabil dan Cepat
Salah satu keunggulannya adalah performa yang responsif karena tak memerlukan akses internet eksternal..
Kekurangan Sistem On Premise
Tapi tentu saja, setiap sistem punya kekurangan, untuk lebih jelasnya yuk kita cari tahu tiga kekurangan dari sistem ini.
- Biaya yang Besar: Sistem ini butuh biaya awal cukup besar karena semua hardware dan sistem dijalankan dari internal perusahaan.
- Maintenance Sendiri: Perusahaan harus punya tim IT internal yang handal untuk menangani pemeliharaan sistem.
- Kurang Fleksibel: Tidak sefleksibel cloud dalam hal akses jarak jauh dan skalabilitas.
Perbedaan On Premise dan Cloud
Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul di dunia teknologi informasi adalah “Apa sih bedanya on premise dan cloud?” Cari tahu enam perbedaan sistem on premise dan sistem cloud di bawah ini yuk Sobat.
1. Lokasi Penyimpanan
Dari sisi lokasi penyimpanan, sistem on premise menyimpan data dan aplikasi langsung di server internal perusahaan. Dengan kata lain, semua infrastruktur dan perangkat keras berada di lokasi perusahaan dan ditangani secara mandiri oleh tim internal. Sementara itu, sistem cloud menyimpan data di server milik penyedia layanan, yang bisa diakses lewat internet kapanpun dibutuhkan.
2. Biaya Awal
Kemudian soal biaya awal. Kelemahan sistem ini terletak pada kebutuhan modal awal yang cukup tinggi. Kamu harus beli server, perangkat lunak, dan perangkat pendukung lainnya. Di sisi lain, cloud terasa lebih ringan karena biasanya hanya butuh biaya berlangganan bulanan atau tahunan. Cocok banget buat startup atau bisnis yang ingin efisien dari segi pengeluaran.
3. Aksesibilitas
On premise memiliki akses yang terbatas yaitu hanya di dalam perusahaan. Jadi, kalau kamu kerja dari luar kantor, kamu nggak bisa mengakses kecuali pakai VPN. Berbeda dengan sistem cloud yang bisa diakses dimanapun asalkan sudah terhubung dengan internet.
4. Maintenance
Untuk maintenance, on premise membutuhkan tim IT internal untuk mengelola, memperbaiki, dan mengupdate sistem secara rutin. Kalau pakai cloud, urusan ini jadi tanggung jawab penyedia layanan. Jadi kamu bisa lebih fokus ke bisnis tanpa pusing soal teknis.
5. Keamanan Data
Terakhir adalah keamanan data. On premise memberikan kendali penuh terhadap data. Semua dikontrol dan dijaga langsung oleh tim internal. Sedangkan pada cloud, kamu menyerahkan sebagian kontrol tersebut ke penyedia layanan, yang biasanya sudah punya standar keamanan tinggi. Tapi tetap, untuk beberapa perusahaan, kendali penuh seperti pada on premise dianggap lebih aman.
Siapa yang Cocok Menggunakan On Premise?
On premise menjadi opsi ideal bagi perusahaan yang membutuhkan hal-hal seperti…
- Standar keamanan data yang tinggi
- Infrastruktur yang sudah siap
- Kebutuhan pengolahan data besar secara internal
- Tidak tergantung pada akses internet
Misalnya, lembaga keuangan, rumah sakit, atau instansi pemerintahan biasanya memilih sistem ini karena kebutuhannya yang sangat sensitif terhadap data.
Implementasi On Premise dalam Dunia Nyata
Contoh nyata dari penggunaan sistem on premise adalah bisa kamu temukan di berbagai organisasi besar. Misalnya:
- Bank: Mereka lebih memilih menyimpan data transaksi dan informasi nasabah secara lokal untuk keamanan maksimal.
- Rumah Sakit: Data pasien disimpan di server internal demi menjaga kerahasiaan medis.
- Perusahaan Manufaktur: Menggunakan ERP internal untuk mengatur produksi dan logistik secara efisien.
Langkah-Langkah Menerapkan Sistem On Premise
Kalau kamu tertarik menggunakan sistem ini di perusahaanmu, berikut beberapa langkah yang bisa kamu ikuti.
- Evaluasi Kebutuhan: Tentukan apakah sistem ini cocok dengan skala bisnis dan kebutuhan operasional.
- Siapkan Infrastruktur: Bangun server, jaringan, dan ruang penyimpanan yang memadai.
- Bangun Tim IT Internal: Karena maintenance dilakukan secara mandiri, kamu butuh tim IT yang andal.
- Keamanan & Backup: Pastikan sistem keamanan dan backup berjalan dengan baik untuk menghindari kerugian data.
Manfaat On Premise untuk Bisnis
Kalau kamu masih ragu, yuk lihat beberapa manfaat nyata yang bisa dirasakan perusahaan.
- Kepemilikan Aset IT: Semua sistem adalah milikmu, jadi bisa disesuaikan tanpa batas.
- Peningkatan Keamanan Data: Tidak perlu khawatir soal privasi dan regulasi karena semuanya dipegang sendiri.
- Kinerja Konsisten: Minim gangguan karena tidak bergantung jaringan luar.
- Kompatibel dengan Sistem Internal: Cocok buat perusahaan yang punya sistem lama dan ingin integrasi tanpa konflik.
Solusi Digital Lain yang Bisa Kamu Pertimbangkan
Meski on premise adalah solusi yang bagus, bukan berarti itu satu-satunya pilihan. Kadang, gabungan antara on premise dan cloud (disebut hybrid) juga bisa jadi alternatif. Kalau kamu belum yakin, diskusikan kebutuhanmu dengan tim profesional.
Kamu juga bisa cari referensi layanan teknologi lainnya, seperti:
Kenalan dengan JMC IT Consultant
Kalau kamu sedang mencari partner yang bisa bantu bisnis kamu makin digital dan efisien, JMC IT Consultant adalah jawabannya. Kami punya pengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan berbagai solusi teknologi untuk perusahaan, instansi pemerintahan, rumah sakit, universitas, hingga bisnis UMKM.
Mulai dari pembuatan website profesional, sistem informasi terintegrasi, hingga pengembangan aplikasi berbasis Android/iOS, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu.
Tim kami juga berpengalaman dalam membangun sistem on premise maupun cloud, sesuai kebutuhan dan anggaran klien. Jadi kamu bisa tenang serahkan kebutuhan teknologimu pada ahlinya.
Tips Menarik Seputar Teknologi di Website JMC
Jadi, kalau perusahaanmu mengutamakan keamanan dan kendali, sistem on premise bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi, tentu saja pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan kesiapan perusahaan kamu.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal dunia teknologi, software, website, dan berbagai solusi digital, langsung aja kunjungi website JMC IT Consultant. Di sana kamu bisa temukan berbagai artikel edukatif dan layanan terbaik untuk mengembangkan bisnis kamu secara digital.
Jangan ragu untuk konsultasi dengan kami dan temukan sistem terbaik untuk bisnis Anda!